Sekitar delapan bulan yang lalu, gw sempet ikutan casting teater…
Okeh mungkin bagi sebagian orang kaget mengetahui hal ini karena bagaimana
caranya seorang cewek tanpa ekspresi ikut gitu-gituan..
Awalnya gw tertarik pengen ikutan pertunjukan teater ini karena di
pertunjukan sebelumnya gw menjadi penonton, yang berjudul “Selubung Perempuan”
Pas tau ada anak yang gw kenal ikutan main, gw jadi pengen ikut
juga… karena tahun ini Komsos KAJ menyelenggarakan pertunjukkan drama musikal
lagi…
Drama musikal tahun ini berjudul “POSITIF! Nada untuk Asa”
Drama tersebut merupakan adaptasi dari cerita nyata tentang dua
perempuan yang positif mengidap virus HIV… dan tujuan dari pementasan ini
adalah untuk penggalangan dana Rumah Sakit St. Carolus…
Pementasan drama musikal ini merupakan salah satu dari rangkaian
program Keuskupan Agung Jakarta dalam tahun pelayanan 2014 ini.diantaranya
adalah peluncuran novel dengan judul yang sama “Nada Untuk Asa,” pementasan
drama musikal, dan yang terakhir adalah pemutaran film di bioskop. Ketiganya
dengan judul dan ide cerita yang sama.
Wah pas tau kalo temanya adalah medis dan untuk penggalangan dana
rumah sakit, gw jadi lebih tertarik…
Waktu latihan awalnya seminggu 2x, lalu kemudian menjadi seminggu
3x. Lama latihan adalah kurang lebih 5 bulan… disini gw berperan sebagai
penari, perawat Carolus dan pelayan di galeri…
Hebat yah…
kapan lagi coba nyobain jadi perawat dengan topi yang lucu itu… dan cuma di
atas panggung ini doang yang pelayan galerinya adalah seorang dokter…haha…
Pementasannya itu tanggal 20-21 September 2014. Dan evaluasi dari
penampilan kemarin sih dari komentar bapak uskup dan penonton yang lain pada
bilang luar biasa… walopun ada juga yang merasa drama tahun sebelumnya lebih
bagus…
Kesan gw selama latihan dan pementasan ini, tentunya dapetin
banyak banget pelajaran baru. Hal ini juga berkat pengajar-pengajar seni yang
professional di bidangnya.Kami diajarin olah raga dan olah rasa.
Ada yang ga ngerti olah raga itu apa? Olah raga adalah proses
mengolah tubuh lu sedemikian rupa sehingga besokannya lu bisa merasakan apa
yang dinamakan delayed onset of muscle soreness (DOMS). Dan apa itu olah rasa?
Singkatnya olah rasa itu adalah mengolah imajinasi lu sedemikian rupa, mengaduk-aduk
emosi lu dan kalo overdosis bisa masuk Dharmawangsa… Salah satu contoh dari
olah rasa adalah tutup mata, bayangkan di depan lu ada sebuah pohon, panjat
pohon itu, petik buahnya dengan susah payah dan pastikan juga kalo muka lu
sedang berekspresi demikian…
Selain olah-olahan itu, diajarin juga mengenai koreografi tarian
yang merupakan gabungan kontemporer dan tradisional… Pas latihan bareng main
actor/actress nya juga bisa secara tidak langsung memperhatikan bagaimana
mereka berakting dengan baik… :)
Untuk jalan cerita, singkatnya mengenai bagaimana seorang ibu dari
3 anak (Nada) yang didiagnosis mengidap HIV beberapa saat setelah kematian
suaminya. Belakangan Nada baru tau bahwa ia tertular suaminya yang meninggal karena
HIV. Nada merupakan seorang yang setia, namun dikhianati oleh
suaminya.Kenyataan yang lebih memilukan, Nada memiliki seorang anak yang
berusia 1 tahun yang juga tertular virus HIV (Asa). Pertengahan cerita
mengisahkan bagaimana sebuah kata “POSITIF!” yang keluar dari mulut dokter memutarbalikkan
dunianya menuju keterpurukan yang sangat, membuahkan efek negatif yaitu penolakan dari orang sekelilingnya
termasuk keluarganya sendiri. Nada yang terpuruk pada akhirnya bangkit dari
keterpurukan.Salah satunya karena Asa.Selalu ada Nada untuk Asa.
Setelah memikirkan tentang Asa. Gw jadi teringat sama pasien
keluarga binaan gw pas kuliah kedokteran di semester 5 dulu. Jadi dapet tugas
untuk membina sebuah keluarga di sebuah daerah yang ditentukan. Keluarga binaan
kelompok gw merupakan sebuah keluarga yang spesial. Bukan karena pake telor,
tapi karena begitu complicated-nya permasalahan yang ada di keluarga itu…
Keluarga tersebut terdiri dari Ibu dan 3 orang anak
laki-laki.Persis yah seperti keluarga Nada. Awalnya penyakit yang diketahui itu
adalah sang ibu menderita TBC dan sang anak yang bernama Alam berusia 4 tahun
ini menderita TBC + gizi buruk.
Kelompok gw cukup gila juga mungkin mau ngambil keluarga ini,
padahal bisa aja ambil keluarga lain yang masalahnya lebih simple…
Tugas dari dosen pun kita kerjakan… mulai dari membina si ibu
sebisanya mengenai pola hidup sehat dan bagaimana caranya untuk memperbaiki
gizi Alam.Kami juga menyarankan si ibu untuk kontrol ke poli paru di Puskesmas
sampai tuntas.Waktu itu Alam sering rewel dan menderita diare, selain itu
terdapat juga katarak di kedua matanya.
Karena merasa penyuluhan dan ngemeng gitu doang gak guna, maka
kita juga sempet urunan buat belanja sembako buat ibunya dan membawa Alam ke
dokter mata di RS swasta.Dokter menyarankan kalo operasi bisa dilakukan kalo
sudah ada perbaikan gizi.
Yaudah deh… ujung-ujungnya cuma sampai tahap itu doang kelompok gw
bisa membantu. Dan tugas kelompok gw pun udah selesai…
Tugas dari dosen sebenarnya adalah hanya 5 kali kunjungan… tapi gw
sama temen kelompok gw pernah kesitu lagi setelahnya… dan keadaan Alam masih
sama aja… sempet juga kami nge-post di facebook foto-foto Alam dan minta
sumbangan…
Selang beberapa minggu, gw dapet sms kalo Alam udah meninggal…
Beberapa saat kemudian ketika gw kembali lagi ke puskesmas itu di
Semester 7… Entah kenapa gw sangat berjodoh dapet Puskesmas itu lagi… Gw sempet
dapet giliran jaga balai pengobatan umum… dan ternyata salah satu pasiennya
adalah Ibunya Alam… Ibu Alam ini berobat karena keluhan keputihan…
Jadi fyi,
setelah ngobrol-ngobrol dengan petugas puskesmas baru tau kalo Alam dan Ibunya
itu positif HIV… Kalo diinget-inget lagi, emang ibunya sempet menikah sebanyak
3 kali… suami pertamanya meninggal dan kemudian nikah cerai.
Balik lagi ke keluhan si Ibunya Ala mini… ternyata sekarang itu
ibunya Alam udah menikah lagi dengan seorang supir truk…Itu berarti si supir
truk ini adalah suami keempatnya Ibu Alam. Suaminya juga mengeluhkan hal yang
sama dengan istrinya. Yasudah bisa hampir dipastikan kalau mereka terkena
penyakit menular seksual gonorrhea… belum lagi si ibu HIV juga…
Tambah complicated lagi dah keluarga ini…
Maaf sebelumnya, tujuan gw menceritakan ini bukanlah untuk
ngegosipin keluarga alm. Alam yang sudah tenang di sana… tapi hanya kembali
teringat sama Alam ketika tau ada Asa yang juga mengalami hal yang sama seperti
Alam.
Alam dan Asa mengidap virus yang sama, yaitu HIV. Hal ini bukan
karena kesalahan mereka, tapi karena memang begitulah takdir kalau mereka harus
dilahirkan dari orang tua yang mengidap HIV.
Yang membedakan Alam dan Asa adalah tingkat pendidikan dan ekonomi
keluarga mereka.Alam hanya berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi
pas-pasan dimana rumah mereka hanyalah sebuah kamar berukuran 2x2 meter.Disitu
Alam sekeluarga tidur dan disitu itu pula dapur keluarga mereka.Ibu Alam tidak
menamatkan jenjang sekolah dasar.Pendapatan tetap pun tidak ada.Untuk membeli
sayuran setiap harinya saja kesusahan, apalagi untuk membeli ikan, ayam, daging
untuk memperbaiki gizi Alam.Ibu Alam tidak mengerti bagaimana harus mengurus
Surat keterangan tidak mampu dan sudah pasrah dengan keadaan Alam.
Berbeda dengan Asa yang berasal dari keluarga menengah ke atas,
dimana ekonomi bukan menjadi masalah.Asa yang merupakan cucu dari seorang
professor dan secara tidak langsung juga dapat diambil kesimpulan bahwa Nada
merupakan orang yang berpendidikan.Nada sangat menyayangi Asa dan ingin
berusaha yang terbaik untuk Asa.
Alam tidak terselamatkan karena tidak memiliki biaya untuk berobat
secara intensif ke Rumah Sakit dengan fasilitas yang baik, sementara Asa bisa
terselamatkan dan bertahan hidup karena mendapatkan perawatan yang baik.
Mungkin dapat dikatakan bahwa Alam memang tak seberuntung Asa…
Tapi dari sisi lain, Tuhan pasti punya rencana menciptakan segala
makhluk di dunia ini, termasuk gw dan elu… Adanya Alam memberikan kesempatan kepada kita untuk meningkatkan
kepedulian kita terhadap sesama.
Gw aja kagum ngeliat temen sekelompok gw dulu itu ternyata
orangnya care sama keadaan Alam. Walaupun orang-orang menganggap dia males dan
kerjaannya ga akan beres kalo sekelompok sama dia.
Dulu gw ga bisa membantu banyak untuk menolong Alam, tapi gw
berharap suatu saat bisa melakukan lebih kalo ketemu orang yang seperti Alam :)
******
Oh iya, sekalian promosi film Nada untuk Asa deh yang akan tayang
Februari 2015.
ceritanya dijamin keren... pemain-pemainnya juga keren jadi bisa dipastikan filmnya juga bakal keren...hehehe...
No comments:
Post a Comment